Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan bantuan kemanusiaan kepada Arini Supriatna (4), balita pengidap penyakit Apert Syndrome dan
Apert Hand Bilateral Asymmetry di Gedung Sate Kota Bandung, Selasa.
"Saya saat ini bersama salah satu warga Jawa Barat Arini Supriatna usia 4 tahun, punya penyakit dan permasalahan di kepalanya, sehingga berdampak pada perkembangan fisiknya," kata Ridwan Kamil.
Sindrom Apert atau Apert Syndrome ialah kelainan atau cacat bawaan yang diturunkan secara genetik. Biasanya, sindrom ini ditandai dengan menutupnya tulang tengkorak bayi baru lahir yang terlalu cepat atau yang disebut sebagai craniosynostosis.
Baca juga: Gubernur Jawa Barat minta BPBD siaga satu antisipasi cuaca ekstrem
Baca juga: Gubernur Jawa Barat minta BPBD siaga satu antisipasi cuaca ekstrem
Arini sejak kecil ditinggalkan oleh ibu kandungnya karena bekerja menjadi TKW, sedangkan ayahnya meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas, dan Arini tumbuh dengan kelainan pada kepala dan tangannya yang tumbuh tidak sempurna.
Selain itu, jari-jari tangannya tampak tidak simetris. Arini dirawat oleh kedua orang tua angkatnya ibu Dede (57) dan bapak Supriatna (52), di Rancaekek, Kabupaten Bandung.
Selama dirawat oleh ibu Dede dan bapak Supriatna, Arini belum pernah mendapatkan bantuan. Padahal, Arini harus melakukan pemulihan dari penyakitnya dengan nominal yang lumayan mahal.