Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) memberikan apresiasi kepada Provinsi Jawa Barat yang menyelenggarakan kampanye Stop Kekerasan dan Stigma kepada Anak dari dan dengan HIV/AIDS di Gedung Sate, Kota Bandung, Minggu.
"Mereka harus mendapatkan pendidikan yang setinggi-tingginya,” kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga dalam acara Road To West Java Festival 2023 di Gedung Sate, Kota Bandung.
Turut hadir dalam acara tersebut Bunda Forum Anak Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil.
Bintang Puspayoga mengatakan, dalam kondisi apapun, anak-anak Indonesia, khususnya di Jawa Barat, harus tumbuh dan berkembang dengan baik.
Menurutnya, anak-anak harus terbebas, terlindungi dari kekerasan, dari eksploitasi ataupun kekerasan lainnya. “Demikian juga semua anak yang ada, mereka untuk ikut berpartisipasi aktif, bersuara, dan tentunya didengarkan oleh orang tuanya,” ujarnya.
Menteri PPPA mengajak seluruh pemangku kebijakan serta instansi terkait untuk bersatu dan berkolaborasi mewujudkan hak anak dan perlindungan anak.
“Di sini ada jajaran pemerintah daerah serta kemudian ada Bunda Forum Anak Jawa Barat dan Forum Anak se-Jawa Barat, mari kita menyatukan kekuatan, mari kita bersinergi, berkolaborasi untuk mewujudkan apa yang dinamakan pemenuhan hak anak, mewujudkan perlindungan hak anak, karena akan-anak adalah generasi penerus kita ke depan,” katanya.
Selain itu, Bintang Puspayoga juga mendorong masyarakat untuk membantu, melindungi, dan mendampingi mereka yang terpapar HIV/AIDS.
“Bukanlah suatu hal yang harus kita takuti. Bagaimanapun juga bagi anak-anak yang menderita HIV/AIDS ataupun orang tuanya yang terpapar HIV/AIDS, tidak boleh kita kucilkan. Mereka adalah saudara kita yang harus kita lindungi, harus kita dampingi, karena HIV/AIDS itu penularannya tidak mudah,” kata dia.
“Makanya, jadi penting bagi kita semua untuk memberikan kebahagiaan kepada saudara-saudara kita yang terpapar HIV/AIDS,” katanya.
Bintang Puspayoga juga mengajak kepada anak-anak Jawa Barat yang tergabung dalam Forum Anak Daerah untuk menjadi pelopor dan support system yang positif supaya nantinya menjadi contoh.
“Kalian sebagai pelopor, menjadi support system yang positif untuk teman-teman kalian dan menjadi contoh. Bagi para orang tua, ayah, bunda, akan menjadi penting ketika kita bicara masalah HIV/AIDS. Ini akan menjadi penting ketika bagaimana kita menyelesaikan dari hulu, mencegah hal itu terjadi," ujarnya.
Oleh karenanya, kata Bintang, edukasi ayah dan bunda kepada anak-anaknya sejak dini itu penting.
"Tentunya kita mulai yang berkaitan kepada anak-anak, seperti alat reproduksi dan fungsinya, kemudian bagaimana mendiskusikan bagaimana bahayanya hubungan seksual di luar nikah. Demikian juga kami harapkan ayah bunda menjadi role model yang baik bagi anaknya," kata dia.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan, Hukum, dan Kesejahteraan Sosial Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jabar Dewi Sartika mengatakan, kasus HIV/AIDS di Jabar mencapai 3.744 kasus, sedangkan secara nasional hingga Juni 2022 mencapai 57.246 kasus.
Menurut Dewi, dari jumlah kasus yang ada di Jawa Barat tersebut, sekitar 5,7 persen itu anak-anak dengan usia kurang dari 19 tahun.
"Kenapa itu terjadi? Yang pertama karena memang HIV/AIDS itu belum bisa disembuhkan karena juga belum ada obatnya. Kalaupun ada obatnya ternyata juga hanya mengurangi kesakitan," kata Dewi.
"Kemudian, kita harus jauhi penyakitnya, bukan orangnya terutama pada anak-anak. Karena ada hak anak, hak mendapatkan perlindungan, hak mendapatkan pendidikan yang bagus, hak mendapatkan kesehatan yang baik, diterima di masyarakat, dan juga mewujudkan mimpi-mimpi anak-anak," tambahnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kementerian PPPA apresiasi komitmen Jabar wujudkan hak anak