Jakarta (ANTARA) - Laporan tren pasar properti Lamudi.co.id pada Semester I 2022 mencatat Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten sebagai tiga daerah teratas pencarian properti di luar Ibu Kota DKI Jakarta.
CEO Lamudi.co.id Mart Polman dalam keterangan di Jakarta, Kamis, menilai laporan tersebut menunjukkan bahwa upaya pemerintah dalam mengakselerasi pemerataan ekonomi dengan melahirkan pusat pertumbuhan baru semakin terlihat hasilnya.
"Hal ini tercermin dari laporan yang menunjukkan bahwa pencari properti semakin menelusuri alternatif perumahan di luar wilayah Jakarta sebagai pusat perekonomian nasional," katanya.
Laporan tersebut juga sejalan dengan tren pertumbuhan positif ketiga provinsi dalam periode Januari-Mei 2022 di mana Jawa Barat yang memiliki rata-rata pertumbuhan 5 persen, Jawa Timur dengan 3,8 persen, dan Banten dengan 6,5 persen.
"Realitas ini menunjukkan tren positif yang menjadi indikasi keberhasilan program pembangunan pemerintah, di mana selama ini pertumbuhan yang terpusat di Jakarta dapat lebih diratakan di wilayah lain yang akan meringankan beban transmigrasi," imbuh Mart.
Dalam tujuh prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 pemerintah, penguatan infrastruktur merupakan agenda utama untuk mengakselerasi pemerataan ekonomi.
Dalam hal ini, dapat dilihat bahwa pembangunan proyek infrastruktur di Jawa Barat akan meningkatkan pencarian properti di sebuah wilayah.
Hal itu dapat dilihat dari pembangunan proyek strategis jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), pembangunan akses jalan tol Cipali-Patimban untuk memudahkan akses logistik Pelabuhan Patimban dan pembangunan jalan tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap.
Di Jawa Timur, pemerintah juga tengah memprioritaskan pembangunan di daerah Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Jombang yang disebut sebagai kawasan Gerbangkartosusila dan Kawasan Bromo Tengger Semeru (BTS).
Di antara proyek di Jawa Timur ini, sebanyak 77 proyek prioritas pemerintah di wilayah tersebut terdiri atas infrastruktur jalan, sumber daya air, dan kereta api.
Sementara itu di Banten, pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang juga telah berkontribusi pada pertumbuhan minat pembelian properti di wilayah tersebut terutama lagi karena ada juga upaya pemerintah untuk mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung yang diestimasikan akan menyerap tenaga kerja sebanyak 85.000 orang hingga tahun 2025.
"Kami melihat bahwa kota-kota terpopuler di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten meliputi, Bandung, Bogor, Bekasi, Surabaya, Malang, Tangerang Kota dan Tangerang Selatan. Kota-kota ini dapat menjadi acuan bagi pengembang untuk melakukan pengembangan di kota tersebut, seiringan dengan proyek pembangunan infrastruktur baru yang dirancang pemerintah," tambah Mart.
Sebagai platform pencarian properti, Lamudi.co.id memiliki data teraktual tentang tren pencarian dan pembelian di sebuah wilayah yang dapat digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan pembangunan.
"Ini dapat dilakukan dengan menyediakan data tren minat pencarian properti di sebuah provinsi yang menjadi target pembangunan infrastruktur pemerintah, untuk melihat ada peningkatan pencarian setelah infrastruktur terbangun," kata Mart.
Sebelumnya Portal properti Rumah.com menyatakan pembangunan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) bisa mendorong prospek industri properti di kawasan sepanjang lintasan tol tersebut sehingga dapat mengembalikan minat ke properti di area Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat.
"Jalan tol Getaci tersebut akan bisa menjadi opsi akses transportasi mengingat area Priangan Timur dan Jawa Barat bagian selatan. Yang mana selama ini akses infrastrukturnya tidak sebaik daerah lain di pulau Jawa," kata Country Manager Rumah.com, Marine Novita, dalam siaran persnya yang diterima di Bandung, Jumat.
Menurut Marine, wilayah Bandung Timur dan Selatan saat ini menjadi area yang prospektif bagi para pencari hunian. Selain itu, kata dia, lokasinya terkoneksi dengan berbagai akses jalan tol.
Rumah.com juga menyatakan bahwa area Buahbatu yang berada di kawasan Bandung Timur, Jawa Barat merupakan wilayah yang mengalami pertumbuhan paling pesat secara tahunan baik dari sisi permintaan maupun suplai propertinya.
"Data Rumah.com Indonesia Property Market Index Q1 2022 menunjukkan indeks permintaan properti Buahbatu cenderung mengalami kenaikan yaitu sebesar 8,2 persen secara kuartalan dan 6,2 persen secara tahunan," kata Marine Novita.
Sementara indeks suplai properti Buahbatu mengalami penurunan sebesar 4,3 persen secara kuartalan namun mengalami kenaikan sebesar 4,3 persen secara tahunan.
Marine mengatakan untuk di dua area lainnya di wilayah Bandung Timur, Jawa Barat tren indeks permintaan properti cenderung mengalami penurunan sangat tajam.
Ia mengatakan area Gedebage, Bandung mengalami penurunan permintaan sebesar 0,4 persen secara kuartalan dan 26,9 persen secara tahunan. Sedangkan area Cileunyi juga mengalami penurunan permintaan sebesar 7,5 persen secara kuartalan dan 36,1 persen secara tahunan.
Berdasarkan data Bank Indonesia, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada kuartal I 2022 mencapai 5,61 persen atau lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,01 persen secara tahunan.
Tingginya pertumbuhan ekonomi Jawa Barat menunjukkan adanya kenaikan ekspor, investasi, maupun konsumsi masyarakat.
Marine menjelaskan bahwa pesatnya pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pasca pandemi termasuk kenaikan konsumsi masyarakat masih belum diikuti oleh sektor properti khususnya di wilayah Bandung dimana tren indeks harga maupun indeks suplai properti masih sangat fluktuatif dan cenderung mengalami penurunan.
Menurut data Rumah.com Indonesia Property Market Index Q1 2022, indeks harga properti Buahbatu mengalami penurunan sebesar 0,6 persen secara kuartalan dan sebesar 2,7 persen secara tahunan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jabar-Jatim-Banten tiga besar lokasi pencarian properti luar Ibu Kota
Kawasan Jabar-Jatim-Banten masuk 3 besar lokasi pencarian properti
Kamis, 22 September 2022 14:22 WIB