Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, Jawa Barat mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan terkait dengan kerawanan bencana saat memasuki musim hujan di akhir tahun 2022.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Cakra Amiyana di Bandung, Senin, mengatakan awal musim hujan diprakirakan terjadi pada September 2022. Adapun imbauan itu tertuang dalam surat edaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Nomor BC.03.01/1654/BPBD.
"Kami menghimbau kepada seluruh OPD atau instansi dan seluruh masyarakat di wilayah Kabupaten Bandung untuk meningkatkan pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi musim penghujan," kata dia.
Baca juga: Bupati Bandung ajak masyarakat sadar permasalahan sampah dalam rangka WCD
Baca juga: Bupati Bandung ajak masyarakat sadar permasalahan sampah dalam rangka WCD
Dia menjelaskan kerawanan bencana yang perlu diantisipasi itu berkaitan dengan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, angin kencang, longsor, hingga banjir bandang.
Dia mengatakan kesiapsiagaan itu perlu ditingkatkan jika kondisi awan tampak mendung dan berpotensi menimbulkan hujan deras.
"Mengantisipasi bila kondisi awan yang mungkin terjadi hujan deras dan angin kencang yang dapat berpotensi pohon rawan tumbang menimpa rumah dan kabel listrik," katanya.
Selain itu, ia juga mengingatkan masyarakat yang berada di sekitar lereng atau tebing tanah agar berhati-hati dan waspada terhadap tanah bergerak atau longsor.
Masyarakat yang berada di sekitar bantaran sungai pun diminta untuk mengamankan barang-barang dan dokumen penting guna mengantisipasi banjir yang diakibatkan luapan sungai.
"Hindari dan kurangi aktivitas di wilayah lereng galian untuk menghindari terjadinya longsoran yang dapat merusak sarana dan prasarana dan meminimalisir korban jiwa," katanya.
Baca juga: PT KAI buka rekrutmen melalui job fair di Bandung
Saat ini, kata dia, BPBD Kabupaten Bandung terus memantau kondisi terkini lapangan dan menyebarkan informasi peringatan dini terkait dengan curah hujan, tinggi muka air, dan potensi wilayah terdampak bencana.
"Kami juga terus mengidentifikasi tempat pengungsian termasuk infrastruktur pengungsian sesuai protokol kesehatan, dan memastikan alat jalur evakuasi dan rambu-rambu bencana," katanya.