Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) melalui Dinas Perumahan dan Permukiman Jabar mengoptimalkan dua program unggulannya yaitu Nyepah (Nyetor Sampah Jadi Berkah) dan Gebyar Pas (Gerakan Belanja Bayar Pakai Sampah) sebagai langkah untuk mengatasi masalah sampah.
"Kedua program tersebut mengedepankan pemberdayaan masyarakat untuk memilah dan mengelola sampah dalam rangka mengurangi sampah dari sumber," kata Plt Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Jawa Barat Wahyu Mijaya, di Bandung, Jumat.
Program Nyepah merupakan gerakan menyetor sampah nonorganik dari sampah rumah tangga ke TPS3R milik Disperkim, yang dikelola dan dimanfaatkan sepenuhnya oleh tenaga kebersihan, sementara Disperkim memfasilitasi proses penjualan sampah terpilah melalui kerja sama dengan komunitas peduli sampah.
Baca juga: Kota Bandung manfaatkan 2 ha lahan TNI AD untuk TPST
Program Nyepah merupakan gerakan menyetor sampah nonorganik dari sampah rumah tangga ke TPS3R milik Disperkim, yang dikelola dan dimanfaatkan sepenuhnya oleh tenaga kebersihan, sementara Disperkim memfasilitasi proses penjualan sampah terpilah melalui kerja sama dengan komunitas peduli sampah.
Baca juga: Kota Bandung manfaatkan 2 ha lahan TNI AD untuk TPST
Sedangkan Gebyar Pas yakni memberdayakan para penghuni di empat lokasi tempat apartemen transit milik Pemerintah Provinsi Jabar untuk menukarkan sampah anorganik dengan kupon belanja yang bisa digunakan di gerai-gerai kebutuhan pokok di apartemen transit.
Wahyu Mijaya mengatakan, pihaknya terus memperkuat kedua program tersebut mengingat masalah persampahan di Jabar saat ini merupakan hal penting yang harus ditangani.
"Persoalan persampahan yang tidak tertangani menyebabkan pencemaran lingkungan dan mempengaruhi kesehatan," kata dia.
Wahyu menuturkan Nyepah merupakan gerakan sosial berupa setor sampah rumah tangga nonorganik dalam mendukung program pilah sampah dari sumber menuju ekonomi sirkular serta membantu mengurangi buangan sampah ke TPA.