Cianjur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat mengeluarkan surat peringatan bahaya cuaca ekstrem hingga tiga hari ke depan sesuai dengan prakiraan cuaca dari BMKG curah hujan dengan intensitas tinggi akan melanda sebagian besar wilayah Cianjur.
Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo di Cianjur, Rabu mengatakan surat peringatan tersebut disebar ke seluruh kecamatan yang ada di Cianjur karena masuk dalam zona merah bencana seperti banjir, longsor dan pergerakan tanah mulai dari wilayah utara hingga selatan.
Baca juga: BPBD Cianjur sudah tuntaskan penanganan 26 bencana alam
"Surat peringatan ini berlaku hingga Kamis (15/9/2022), bagi warga yang tinggal di wilayah rawan bencana diminta untuk waspada dan siaga bencana, segera mengungsi jika melihat tanda alam akan terjadi bencana terutama saat hujan turun deras dengan intensitas lama," katanya.
Rudi menjelaskan, sejak satu pekan terakhir belasan kejadian bencana alam melanda sejumlah kecamatan di Cianjur, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun puluhan kepala keluarga sempat mengungsi karena rumah mereka rusak terendam banjir, dihantam longsor atau pergerakan tanah.Penanganan cepat untuk korban banjir di sejumlah kecamatan seperti Cibeber, Campaka dan Sindangbatrang, langsung dilakukan berkoordinasi dengan dinas terkait, aparat kecamatan, relawan dan warga sekitar. Sebagian besar sudah tuntas dilakukan kecuali banjir Sindangbarang.
"Untuk banjir Sindangbarang, masih dalam penanganan karena arus sungai masih tinggi dan besar kemungkinan terjadi banjir susulan, warga yang tinggal di bantaran sungai diminta untuk segera mengungsi ketika hujan turun deras terutama saat sore hingga malam," katanya.
Baca juga: Dinas PUTR bangun jembatan darurat penghubung Cianjur dan Sukabumi
Sedangkan untuk perkampungan warga yang rawan terjadi bencana longsor, pihaknya menempatkan belasan Relawan Tangguh Bencana (Retana) untuk melakukan pengawasan dan mengambil tindakan evakuasi ketika melihat tanda alam akan terjadinya bencana alam.
"Kita berikan peringatan bahaya cuaca ekstrem selama tiga hari dan kemungkinan akan diperpanjang melihat situasi dan informasi dari BMKG. Upaya penanganan cepat akan dilakukan termasuk mengungsikan warga di wilayah rawan bencana," katanya.