Jakarta (ANTARA) - Perum Bulog menggelontorkan beras operasi pasar di seluruh wilayah Indonesia dalam rangka mengantisipasi kenaikan harga beras di masyarakat karena dampak dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berlaku sejak 3 September 2022.
Direktur Utama Perum BULOG Budi Waseso dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, mengatakan pihaknya sudah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran untuk menyiapkan stok beras medium dan memastikan program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) makin dimasifkan agar tidak ada gejolak harga di tingkat konsumen.
“Masyarakat tidak perlu khawatir, Bulog menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau walau ada kenaikan harga BBM. Kami melakukan pemantauan secara terus menerus di tengah situasi saat ini. Berdasarakan pencatatan, harga beras cukup stabil karena Bulog melakukan operasi pasar ini sepanjang tahun," kata Budi Waseso.
Berdasarkan data Bulog, realisasi penyaluran beras KPSH sudah digelontorkan sebanyak hampir 500 ribu ton sampai dengan tanggal 6 Agustus 2022.
Program KPSH atau Operasi Pasar ini dilakukan sepanjang tahun oleh Bulog guna mengantisipasi lonjakan harga beras di konsumen yang terbukti efektif. Kegiatan ini juga merupakan realisasi dari Tiga Pilar Ketahan Pangan yang ditugaskan kepada Bulog yaitu ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilitas.
“Stabilitas harga beras menjadi fokus kami saat ini. Maka kami akan upayakan semaksimal mungkin pelaksanaan program stabilisasi tersebut tanpa ada unsur kepentingan apapun kecuali kepentingan rakyat, terlebih di tengah situasi seperti sekarang," kata Budi Waseso.
Budi Waseso menegaskan pihaknya menjamin kebutuhan pangan yang tersimpan di gudang-gudang Bulog seluruh Indonesia selalu tersedia di masyarakat. Dia menjelaskan Bulog akan menggunakan seluruh instrumen yang ada untuk menjamin ketersediaan pangan tersebut.
Bulog gelar operasi pasar antisipasi kenaikan harga beras imbas BBM
Selasa, 6 September 2022 19:37 WIB