Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong seluruh warga untuk membeli produk koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai upaya menghadapi potensi stagflasi pada semester II 2022 dan menggerakkan perekonomian Indonesia.
"Tentunya kami akan terus dorong konsumsi masyarakat dengan membeli produk-produk UKM, untuk menggerakkan ekonomi kita," kata Menteri Teten Masduki saat memberikan sambutan pada acara Peringatan Hari Nasional UMKM Tahun 2022 di Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat.
Baca juga: Universitas Indonesia dukung pengembangan UMKM dan pariwisata pascapandemi
Baca juga: Universitas Indonesia dukung pengembangan UMKM dan pariwisata pascapandemi
Teten mengatakan salah satu kekuatan ekonomi Indonesia yaitu bertumpu pada pelaku usaha seperti UMKM sehingga perlu dilakukan berbagai upaya agar roda bisnis pelaku usaha bisa terus berjalan.
Menurut dia, sejarah mencatat selama ini pelaku UMKM cukup kuat walaupun diterpa berbagai krisis ekonomi.
Oleh karena itu, untuk mendorong konsumsi masyarakat terhadap produk UMKM, maka pihaknya akan membuat membangun platform digital untuk memberikan kemudahan pelayanan bagi UMKM.
"Saat ini kami telah membangun e-katalog, toko daring, ODS, OSS, smesta, lamikro, S-KOPI (financial hub dan kredit scoring), dan ISSMEI (layanan terintegrasi UMKM)," kata dia.
Menteri Teten mengatakan pemerintah harus menjaga perkembangan UMKM melalui proses digitalisasi dalam menghadapi krisis ekonomi dunia yang pertumbuhan ekonominya sedang terkoreksi dari angka 3,6 persen menjadi 3,2 persen. Bahkan diprediksi pertumbuhan ekonomi dunia pada 2023 akan terkoreksi hingga ke angka 2,9 persen.
Baca juga: Pasar Kreatif Kota Bandung raih omzet Rp6,5 miliar, sebut Pemkot
Baca juga: Pasar Kreatif Kota Bandung raih omzet Rp6,5 miliar, sebut Pemkot
"Sehingga kami perlu terus menjaga ekonomi domestik sebagai sumber pertumbuhan dan khususnya UMKM. Namun demikian, kita juga perlu menciptakan peluang untuk perluasan pasar luar negeri," kata dia.
Lebih lanjut ia mengatakan saat ini tercatat sudah ada 19 juta UMKM yang masuk ke dalam ekosistem digital atau tumbuh 137 persen bila dibandingkan dengan data sebelum pandemi COVID-19.
Pihaknya menargetkan jumlah UMKM yang masuk ke ekosistem digital dapat mencapai angka 30 juta pada 2024.
"Sejumlah UMKM telah mengadopsi teknologi hingga jadi juara di sektornya yakni Mokapos, Kasirpintar, Credibook yang memudahkan pembukuan laporan keuangan. Lalu, Torch, startup bidang fesyen yang mulai ekspor melalui Amazon," kata dia.
Sementara itu Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil mengaku dirinya sudah berkomunikasi dengan daerah lain agar menjalin kerja sama dalam memanfaatkan produk UMKM.
Baca juga: UMKM Jawa Barat Juara Kota Bekasi ikuti pelatihan pembayaran digital
Baca juga: UMKM Jawa Barat Juara Kota Bekasi ikuti pelatihan pembayaran digital
Salah satu kerja sama yang terjalin, kata Ridwan Kamil, ialah antara Pemprov Jabar dengan Pemprov Sulawesi Selatan.
Menurut dia, kerja sama ekonomi memanfaatkan produk UMKM dengan berbagai provinsi diperlukan di tengah krisis ekonomi dunia yang menghantam supaya Indonesia terus bergantung pada produk asing.
"Jadi kuncinya jangan bergantung pada produk luar. Kalau bisa perdagangan antara kita sendiri bisa maksimal, Insya Allah selamat ekonominya," kata dia.