Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan laju kasus harian terkonfirmasi positif COVID-19 di Indonesia meningkat 4.425 kasus, dengan penyumbang terbanyak secara nasional berasal dari DKI Jakarta.
Laporan Satgas Penanganan COVID-19 di Jakarta, Senin, menyebutkan akumulasi kasus konfirmasi positif sejak pandemi terjadi di Indonesia pada Maret 2020 berjumlah 6.249.403 kasus.
Provinsi yang menyumbang laju kasus konfirmasi terbanyak di tingkat nasional adalah DKI Jakarta sebanyak 2.300 kasus, Jawa Barat 774 kasus, Banten 486 kasus, Jawa Timur 276 kasus, dan Jawa Tengah 170 kasus.
Pada kasus aktif, dilaporkan menurun 512 kasus sehingga total menjadi 49.633 kasus. Jumlah orang yang sembuh dari COVID-19 juga mengalami penambahan sebanyak 4.919 orang sehingga total kesembuhan secara nasional menjadi 6.042.657 orang.
Angka kesembuhan terbanyak secara nasional disumbang oleh DKI Jakarta sebanyak 2.720 orang, Banten 524 orang, Jawa Barat 523 orang, Jawa Timur 395 orang, Bali 161 orang.
Satgas Penanganan COVID-19 juga melaporkan penambahan angka kematian akibat COVID-19 hari ini sebanyak 18 jiwa yang berasal dari Bali sebanyak empat jiwa, DKI Jakarta tiga jiwa, dan Jawa Tengah tiga jiwa, Jawa Timur dua jiwa, Riau dua jiwa, sisanya Sumatera Selatan, Lampung, Kepulauan Riau dan Yogyakarta masing-masing satu jiwa.Selain itu terdapat 4.505 orang yang masuk dalam kategori suspek. Hasil tersebut didapat setelah dilakukan pengujian terhadap 107.688 spesimen di jaringan laboratorium di seluruh Indonesia.
Tingkat positif (positivity rate) spesimen harian adalah 8,6 persen dan untuk tingkat positif orang harian adalah 9,75 persen dari standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 5 persen.
Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan situasi pandemi COVID-19 di Indonesia saat ini telah memasuki gelombang keempat.
"Masa rawan di Indonesia saya prediksi sampai Oktober 2022," katanya.
Ia mengatakan varian baru COVID-19 terus bermunculan. Saat ini, varian yang sedang mendominasi di kalangan pasien adalah BA.4, BA.5 dan BA.275.
Dicky mengatakan Indonesia masih berada di gelombang empat COVID-19 yang diperkirakan kasusnya memuncak pada Agustus atau September 2022."COVID-19 terus bermutasi melahirkan varian baru dan mengurangi efikasi vaksin. Kondisi itu tidak bisa diatasi hanya dengan vaksinasi dan obat, melainkan perlu pendekatan 3T dan 5M," katanya.
Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia menjadi salah satu negara terbaik dalam penanganan pandemi COVID-19, dan saat ini 90 persen penduduk telah divaksin.
"Indonesia menjadi salah satu yang terbaik di dunia dalam penanganan COVID-19," kata Airlangga, di Cirebon, Jawa Barat, Sabtu malam, saat menghadiri Khaul Almarhumin Sesepuh dan Warga Pondok Buntet Pesantren Cirebon.
Airlangga mengatakan, dengan kondisi yang sudah mulai terkendali, maka pihaknya berani menghadiri undangan pada acara khaul itu.
Kehadirannya, kata Airlangga, untuk menunjukkan bahwa saat ini keadaan sudah membaik, meskipun per minggunya kasus yang tertular berada di angka 5.000 orang.
Akan tetapi, bila dibandingkan dengan negara lainnya Indonesia masih sangat terkendali, untuk itu protokol kesehatan juga harus masih diterapkan dengan baik.
"Sekarang situasi sangat berbeda, walaupun ada 5.000 yang tertular setiap minggunya tetapi bila dibandingkan negara lain masih sangat rendah," ujarnya pula.
Airlangga yang juga merupakan Ketua Umum Partai Golkar mengatakan saat ini capaian vaksinasi COVID-19 juga sangat baik, karena sudah 420 juta dosis yang disuntikkan.
Bahkan vaksinasi dosis pertama, ujar Airlangga, sudah mencakup 90 persen, dosis kedua 80 persen, dan vaksinasi dosis penguat atau ketiga 30 persen lebih.
"Vaksinasi juga baik, karena di negara luar banyak yang tidak mau divaksin," katanya lagi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kasus positif COVID-19 bertambah 4.425, terbanyak di DKI