Kepala Seksi Komunikasi Perusahaan pada Perhutani Garut, Ade syahdan mengatakan kawasan hutan di Kabupaten Garut tercatat seluas 85 ribu hektare, berdasarkan laporan tahun 2016 sekitar 10 ribu hektare dalam kondisi kritis.
Selanjutnya tahun 2017, kata Ade, Perhutani Garut melakukan penanaman untuk memulihkan kondisi hutan dengan menanam pohon di lahan seluas 2 ribu hektare, selanjutnya tahun 2019 menanam pohon di lahan seluas 8 ribu hektare.
"Jadi kita sudah menanam pohon di lahan yang sebelumnya kritis seluas 10 ribu hektare," katanya.
Ia menyampaikan Perhutani Garut terus melakukan pemantauan dan perawatan terhadap pohon yang sudah ditanam di kawasan hutan agar keberadaannya tumbuh dengan baik.
Kondisi pohon yang sudah ditanam itu, kata dia, sudah tumbuh besar dan mulai rimbun kembali sehingga saat ini tidak ada lagi lahan di kawasan Perhutani Garut yang kritis.
Menurut dia kondisi lahan hutan yang sudah banyak ditanami pohon itu cukup membantu dalam penyerapan debit air, terbukti saat intensitas hujan yang tinggi dan menyebabkan banjir di Garut pada Jumat (15/6) tidak ditemukan longsor atau erosi di hulu.
"Tanam pohon di 10 ribu hektare itu saya kira cukup membantu menyerap debit air ketika hujan, dan sekarang pun dari kejadian intensitas hujan yang tinggi dan menyebabkan banjir kemarin, hasil di lapangan tidak terjadi erosi," kata Ade.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gubernur Jabar berkomitmen terus tanam pohon untuk cegah banjir
Gubernur Jawa Barat komitmen terus tanam pohon cegah banjir
Kamis, 21 Juli 2022 19:25 WIB