Setelah tampil di Times Square, New York dan Smithsonian Institute di Washington DC, Tim Muhibah Angklung unjuk gigi di Chicago, menampilkan medley lagu-lagu dan tarian tradisional seperti Jali-Jali, Yamko Rambe Yamko, Badindin dan Lalayaran, serta beberapa lagu internasional seperti New York New York, When You Believe, dan Li Biamo Ne’ Lieti Calici dari opera La Traviata.
Para penonton yang kebanyakan adalah warga Amerika tampak terpesona menikmati konser yang berlangsung selama 2x 30 menit.
Tim Muhibah Angklung dengan piawai menunjukkan pesona angklung, mulai dari lagu yang syahdu mendayu, penampilan tarian yang luwes menggoda, sampai dengan tarian penuh semangat yang sukses menghentak penonton.
Mereka juga mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi lebih dekat dengan pengunjung Field Museum dalam acara Meet The Scientist di mana para penonton bisa mengobrol dengan wakil tim dan bahkan mencoba memainkan angklung.
Di akhir acara, penonton diajak bermain bersama dengan lagu sederhana bertajuk Edelweiss dari the Sound of Music. Tawa pecah saat para penonton pelan-pelan belajar bagaimana membunyikan angklung sesuai dengan arahan.
Ketua Tim Muhibah Angklung Maulana Syuhada menyampaikan rasa takjubnya bisa bermain di Field Museum.