Mekkah (ANTARA) - Jamaah haji akan dibekali Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jamaah haji (K3JH) untuk memantau kesehatan selama 21 hari setelah pulang ke tanah air.
"Tentunya selama 21 hari jika timbul gejala sakit, jamaah harus segera lapor dan berobat ke fasilitas kesehatan terdekat dengan membawa K3JH," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana di Mekkah, Rabu.
Apabila terdapat demam atau gejala sakit lainnya maka jamaah yang sakit segera ke puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat dengan membawa K3JH.
Begitu juga dengan jamaah haji yang dinyatakan sehat saat kedatangan di Indonesia tetap akan dipantau kesehatannya di daerah masing-masing selama 21 hari oleh dinas kesehatan masing-masing. Apabila selama pemantauan ada gangguan kesehatan,diharapkan agar segera melapor ke fasilitas kesehatan setempat.
Pemantauan dimaksudkan sebagai deteksi dini terhadap penyakit menular, diantaranya adalah COVID-19, Mers-Cov, Meningitis, polio, dan penyakit yang berpotensi menimbulkan Public Health Emergency of International Concern (PHEIOC).
Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit No. HK.02.02/C/2782/2022 Tentang Pemeriksaan dan Pengawasan Jemaah Haji di Embarkasi dan Debarkasi
Budi mengatakan, apabila dalam kurun waktu 21 hari gejala penyakit tidak muncul, maka jamaah tetap diminta untuk menyerahkan K3JH kepada puskesmas terdekat.
Ia juga mengingatkan jamaah haji agar tetap Menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), seperti istirahat yang cukup, konsumsi makanan yang bergizi, dan jaga kebersihan diri setibanya di kampung halaman dan selama proses pemantauan kesehatan.
Adapun setibanya di Bandara Internasional (debarkasi) maka akan langsung dilakukan skrining kesehatan berupa pengecekan suhu melalui thermal scanner dan thermal gun, tanda dan gejala serta melakukan observasi terhadap jamaah di asrama haji debarkasi.
Apabila didapati jamaah dengan gejala demam atau menunjukkan potensi penyakit menular, dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan tes antigen. Apabila hasil reagen menunjukkan reaktif, maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Selain skrining kesehatan, Kementerian Kesehatan juga telah menyiapkan posko kesehatan di bandara untuk pelayanan rawat jalan, emergency dan rujukan.
Selain itu juga disiapkan mobil ambulans dan tenaga medis sebagai antisipasi terhadap penyakit menular. Kemenkes juga menyiapkan sistem surveilans kesehatan terhadap jamaah haji Indonesia yang tiba di tanah air besama dengan dinas kesehatan kabupaten/kota.
Sebelumnya Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin beserta istri Wury Estu Handayani tiba di Indonesia, Rabu, usai menunaikan ibadah haji selama sepekan.
Berdasarkan informasi yang diterima di Jakarta, Rabu, setelah menempuh penerbangan selama sekitar 10 jam, pesawat Garuda Indonesia Boeing 777-300 ER yang membawa Wapres tiba di Terminal 3 VVIP Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pukul 06.05 WIB.
Selanjutnya, Wapres dan istri menuju ke kediaman resmi wapres di Jakarta Pusat untuk melanjutkan aktivitas kenegaraan yang telah terjadwal.
Ma'ruf Amin dan istri melaksanakan ibadah haji atas undangan Kerajaan Arab Saudi.
Selama di Arab Saudi, rangkaian ibadah haji berjalan lancar dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat sesuai aturan Pemerintah Arab Saudi.
Sebelumnya Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengemukakan bahwa berkurban pada Hari Raya Idul Adha merupakan wujud dari kepekaan dan kepedulian sosial kepada sesama manusia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jamaah dibekali kartu pantau kesehatan selama 21 hari setelah pulang
Kesehatan jamaah haji dipantau selama 21 hari setelah pulang
Kamis, 14 Juli 2022 8:58 WIB