Meski masyarakat Indonesia mayoritas mengkonsumsi beras sebagai komoditas pangan utama, Presiden mengingatkan masih ada dampak yang dirasakan invasi militer Rusia ke Ukraina yakni kebutuhan gandum.
"Kita juga impor gandum gede banget, 11 juta ton impor gandum kita. Ini hati-hati, yang suka makan roti, yang suka makan mie, bisa harganya naik," kata Presiden.
Presiden menjabarkan bahwa wilayah dua negara berkonflik tersebut, Rusia dan Ukraina, memiliki sumbangsih sekira 30-40 persen produksi gandum dunia. Sehingga wajar bila konflik di sana yang menimbulkan kerumitan jalur pengiriman gandum praktis berdampak pada lonjakan komoditas pangan dunia.
Di sisi lain, Presiden menegaskan kembali target pemerintahannya untuk menurunkan angka stunting di Indonesia ke tingkat 14 persen pada 2024 mendatang.
"Saya masuk di 2014 angka stunting 37 persen. Di 2021 angkat terakhir di 24,4 persen. Penurunannya sangat drastis sekali, tapi target kita di 2024 harus mencapai 14 persen," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Peringati Harganas ke-29, Presiden ajak sinergi penurunan stunting
Presiden Jokowi peringati Harganas ke-29 ajak sinergi penurunan kekerdilan
Kamis, 7 Juli 2022 13:48 WIB