Ia menambahkan BPS mencatat pada Agustus 2020 angka pengangguran di Kabupaten Bekasi menembus angka 11,54 persen dari angkatan kerja atau sebanyak 212.435 orang. Jumlah tersebut naik signifikan dibandingkan 2019 lalu yang hanya 158.958 orang atau setara 8,4 persen.
"Pandemi COVID-19 turut mempengaruhi kenaikan angka pengangguran di Kabupaten Bekasi," kata Suhup.
Pemerhati Ketenagakerjaan Bekasi Ahmad Noor mengaku tingginya pengangguran di Kabupaten Bekasi salah satunya disebabkan karena minimnya komitmen pemerintah daerah.
Berbagai balai latihan kerja (BLK) yang dibangun selama ini pun tidak mampu mencetak tenaga kerja yang sepenuhnya dibutuhkan oleh industri.
"Balai yang dimiliki pemerintah hanya mampu mencetak puluhan orang sedangkan jumlah pengangguran mencapai ratusan ribu. Mau sampai kapan pengangguran ini bisa terserap. Bahkan biaya membuat balai latihan kerja, operasional dan segala kebutuhannya bisa jadi tidak sebanding dengan angkatan kerja yang dihasilkan," katanya.
Peraturan Bupati Bekasi terkait perluasan kesempatan kerja bagi warga lokal juga dinilai belum berjalan optimal. Selain itu, kata dia, arus urbanisasi yang tidak terkendali turut membuat ribuan pabrik di wilayahnya banyak diisi warga luar daerah.
Pemkab Bekasi siapkan rencana aksi turunkan angka pengangguran
Senin, 20 Juni 2022 10:37 WIB
![Pemkab Bekasi siapkan rencana aksi turunkan angka pengangguran](https://cdn.antaranews.com/cache/800x533/2022/06/20/20220620_023.jpg)
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan ikut berfoto bersama usai rapat koordinasi penurunan angka pengangguran bersama pengurus Asosisasi Pengusaha Indonesia dan Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi di Kantor Bupati Bekasi, Cikarang Pusat, Jumat (17/6/2022). (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah)