Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Angka pengangguran terbuka di Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat tercatat turun 1,44 persen dari 10,31 persen menjadi 8,87 persen berdasarkan hasil penghitungan terkini Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat.
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan di Cikarang Selasa mengaku bersyukur atas penurunan angka pengangguran ini.
Angka pengangguran di Kabupaten Bekasi hingga penghujung tahun 2022 mencapai 190 ribu jiwa. Mereka dinyatakan menganggur secara terbuka.
Menurut dia, penurunan itu dihasilkan atas kerja keras semua pihak yang fokus pada penyerapan tenaga kerja.
"Alhamdulillah, ternyata proses tidak mengkhianati hasil, jadi dengan upaya kita melalui berbagai cara, berbagai strategi yang kita kembangkan tahun ini. Menurut berita BPS, angka pengangguran turun dari dua digit sekarang satu digit," katanya.
Dani Ramdan menjelaskan Kabupaten Bekasi menjadi daerah kawasan industri besar dengan lebih dari 7.000 pabrik beroperasi, namun besar kawasan industri tidak membuat persoalan pengangguran teratasi. Justru angka pengangguran terus meningkat dengan mencapai lebih dari seratus ribu jiwa.
Penurunan angka pengangguran saat ini membuka tren positif bagi Kabupaten Bekasi, terlebih tingkat pengangguran terbuka menjadi yang terendah sejak sembilan tahun lalu.
Berdasarkan catatan BPS, angka pengangguran terendah berada di bawah delapan persen, yakni pada 2014. Saat itu, tingkat pengangguran mencapai titik terbaik dengan 6,79 persen. Namun setelah itu, tingkat pengangguran terus meroket hingga pada 2020 lalu mencapai 11,54 persen.
Ia menilai penurunan angka pengangguran itu dihasilkan dari peningkatan jumlah wirausahawan. Dalam dua tahun terakhir, tumbuh 7.000 UMKM baru yang tidak hanya meningkatkan ekonomi mikro tapi juga mampu menyerap tenaga kerja.
"Kalau misalkan satu UMKM menyerap lima tenaga kerja kan lumayan, apalagi ini 7.000 UMKM bisa lah mengurangi pengangguran," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Angka pengangguran terbuka di Kabupaten Bekasi Jawa Barat turun