Garut (ANTARA) - Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Jawa Barat menggelorakan kegiatan "pasar leuweung" atau pasar dadakan di tempat wisata untuk mendorong peningkatan ekonomi petani hutan dengan menjual langsung produk hasil hutan di pasar tersebut.
"Petani-petani kami dorong supaya berani berjualan sehingga mereka mendapat penghasilan langsung," kata Kepala Dishut Provinsi Jawa Barat Dodit Ardian Pancapana saat pembukaan Pasar Pasisian Leuweung di objek wisata Situ Bagendit Kabupaten Garut, Minggu.
Ia menuturkan Program Pasar Leuweung merupakan kegiatan rutin dilaksanakan setiap hari libur di seluruh kota/kabupaten di Jabar, yang tercatat dalam setahun bisa 22 sampai 24 kegiatan, salah satunya saat ini diselenggarakan di Situ Bagendit, Garut.
Tujuan kegiatan itu, kata dia, untuk memberikan kesempatan kepada petani hutan agar bisa menjual hasil hutan, dan mendapatkan penghasilan secara langsung dari hasil penjualan di pasar leuweung.
Ia menyampaikan petani hutan juga tidak hanya berjualan di pasar tersebut, melainkan didorong untuk mengambil peluang yang lebih luas di pasar daring agar bisa mendapatkan penghasilan lebih besar.
"Dengan pasar leuweung hari ini kita kembangkan menjadi pasar leuweung digital, rekan-rekan yang berjualan di tenda-tenda ini kita dorong untuk mereka berjualan secara 'online'," katanya.
Ia menambahkan semangat dari kegiatan pasar leuweung itu mendorong tempat wisata lokal seperti di Situ Bagendit agar bisa menarik pengunjung dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat saat berwisata di hari-hari libur.
Ia berharap adanya program pasar di tempat wisata itu mendapatkan dukungan dari pemangku kebijakan seperti memberikan diskon atau promo lainnya agar banyak orang mau berkunjung dan menikmati kegiatan pasar leuweung.