New York (ANTARA) - Harga minyak anjlok sekitar enam persen ke level terendah empat pekan pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), di tengah kekhawatiran bahwa kenaikan suku bunga oleh bank-bank sentral utama dapat memperlambat ekonomi global dan memangkas permintaan energi.
Juga menekan harga, dolar AS pekan ini naik ke level tertinggi sejak Desember 2002 terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, membuat harga minyak lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lainnya.
Baca juga: Minyak Jumat pagi turun tipis jadi 118,98 dolar AS per barel
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus terpangkas 6,69 dolar AS atau 5,6 persen, menjadi menetap di 113,12 dolar AS per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juli berkurang 8,03 dolar AS atau 6,8 persen, menjadi ditutup di 109,56 dolar AS per barel.
Itu adalah penutupan terendah untuk Brent sejak 20 Mei dan terendah untuk WTI sejak 12 Mei, serta merupakan persentase penurunan harian terbesar untuk Brent sejak awal Mei dan terbesar untuk WTI sejak akhir Maret.
Untuk pekan ini, Brent turun untuk pertama kalinya dalam lima pekan, sementara WTI turun untuk pertama kalinya dalam delapan pekan.
Minyak anjlok ke terendah empat pekan terseret kekhawatiran resesi
Sabtu, 18 Juni 2022 7:19 WIB