Meningkatnya ekspektasi bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga lebih besar dari perkiraan sebelumnya membuat investor gelisah.
Indeks S&P 500 jatuh untuk mengkonfirmasi pasar bearish dan mengintensifkan kekhawatiran atas prospek ekonomi.
Indeks dolar AS sendiri naik 0,1 persen ke level 105,27, setelah sebelumnya naik ke level 105,32, terkuat sejak Desember 2002.
Dengan inflasi dan kekhawatiran terkait pertumbuhan yang mengganggu ekonomi di seluruh dunia, dolar AS telah diuntungkan dari arus safe haven dalam beberapa minggu dan bulan terakhir.
"Tergantung pada hasil FOMC malam ini. Apabila The Fed hanya menaikkan 50 bps sesuai rencana awal, makan rupiah diperkirakan akan rebound menguat esoknya," ujar Lukman.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu melemah ke posisi Rp14.746 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.729 per dolar AS.