Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama rivalnya, naik 0,9 persen, mendekati level tertinggi 20 tahun. Dolar yang kuat dipandang sebagai negatif untuk komoditas yang dihargai dalam unit tersebut, karena membuatnya lebih mahal bagi pengguna mata uang lainnya.
"Anda sekarang melihat perdagangan emas di dekat level teknis yang berbahaya," kata Edward Moya, analis senior di Oanda.
Baca juga: Harga emas terangkat 12,7 dolar, data inflasi AS lebih tinggi dari perkiraan
Jika aksi jual berlanjut, mungkin ada kembalinya hari-hari ketika harga emas turun 100 dolar AS dalam satu hari, Moya memperingatkan, menambahkan bahwa kekhawatiran sebelumnya tentang inflasi yang terus-menerus tinggi telah berubah menjadi kekhawatiran tentang potensi perlambatan pertumbuhan global, yang mendorong investor berbondong-bondong ke dolar untuk keamanan.
Angka inflasi tinggi lainnya menjelang pertemuan Fed berikutnya pada Juni dapat membuat bank sentral mempertimbangkan kenaikan suku bunga 75 basis poin yang lebih besar daripada 50 basis poin yang dikatakan Ketua Fed Jerome Powell sedang dipertimbangkan untuk dua pertemuan berikutnya, kata Ricardo Evangelista, analis senior di ActivTrades, dalam sebuah catatan.
"Dengan latar belakang seperti itu, kekuatan emas apa pun yang dihasilkan dari peran logam mulia sebagai tempat berlindung yang aman dan lindung nilai inflasi kemungkinan akan tetap dibatasi oleh dolar AS yang lebih kuat," katanya.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 80,2 sen atau 3,72 persen, menjadi ditutup pada 20,773 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 58,4 dolar AS atau 5,9 persen, menjadi ditutup pada 931,4 dolar AS per ounce.
Harga emas anjlok 29 dolar, catat hari terburuk dalam sekitar satu minggu
Jumat, 13 Mei 2022 7:10 WIB