Sebelumnya, Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 23 Februari 2022 telah mengumumkan Indonesia menjadi salah satu dari lima negara bersama Bangladesh, Pakistan, Serbia, dan Vietnam, sebagai penerima transfer teknologi vaksin berbasis messenger RNA (mRNA).
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada kesempatan itu mengatakan bahwa penunjukan sebagai penerima transfer teknologi vaksin berbasis mRNA sejalan dengan salah satu prioritas Presidensi G20 Indonesia yang mencantumkan upaya pemerataan daya jangkau vaksin di seluruh dunia.
"Ini adalah jenis solusi yang dibutuhkan negara-negara berkembang, solusi yang memberdayakan, solusi yang memperkuat kemandirian kami, solusi yang memungkinkan kami untuk berkontribusi pada ketahanan kesehatan global," kata Menlu.
Menlu Retno pada September 2021 juga sempat menyampaikan di hadapan forum pertemuan Dewan Aliansi Vaksin Gavi atas kesiapan Indonesia menjadi pusat produksi vaksin COVID-19 di kawasan Asia-Pasifik.
Sedangkan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong pemanfaatan Presidensi G20 Indonesia untuk menjadikan Indonesia sebagai hub produksi vaksin berbasis mRNA untuk kawasan Asia Tenggara.