Singapura (ANTARA) - Harga minyak turun tipis di awal perdagangan Asia pada Selasa, menambah penurunan enam persen di sesi sebelumnya, karena penguncian virus corona di importir minyak utama China dan potensi gangguan ekonomi di Eropa memicu kekhawatiran tentang prospek permintaan.
Minyak mentah Brent turun 36 sen atau 0,3 persen, menjadi diperdagangkan di 105,58 dolar AS per barel pada pukul 00.09 GMT. Minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 23 sen atau 0,2 persen, menjadi diperdagangkan di 102,86 dolar AS per barel.
Baca juga: Harga minyak jatuh sekitar 6,0 persen tertekan penguncian COVID di China
Harga acuan minyak turun lebih dari satu dolar AS di awal sesi tetapi mengurangi kerugiannya. Kedua kontrak masih naik sekitar 35 persen sepanjang tahun ini.
Pasar keuangan memperhatikan kekhawatiran bahwa pembatasan lebih lanjut impor minyak Rusia menyusul invasi negara tersebut ke Ukraina dapat mendorong beberapa negara Eropa ke dalam kesulitan ekonomi.
Pekan lalu, Komisi Eropa mengusulkan embargo bertahap pada minyak Rusia, meningkatkan harga Brent dan WTI untuk minggu kedua berturut-turut. Proposal tersebut membutuhkan suara bulat oleh anggota Uni Eropa minggu ini untuk disahkan.
Harga minyak tergelincir lebih jauh di Asia karena kekhawatiran permintaan
Selasa, 10 Mei 2022 8:31 WIB