Ramiadi mengaku pada hari itu ada empat laporan yang ia terima. Di antaranya seorang istri yang tertinggal oleh suaminya sejak dari dermaga I, seorang istri yang mencari suaminya, empat tiket sepeda motor yang hilang dan sepasang kekasih yang saling mencari satu sama lain. Untungnya setelah satu jam ke sana kemari, mereka berhasil saling bertemu.
Kelucuan juga tidak bisa lepas dari salah satu sifat warga Indonesia yang suka nekat melakukan sesuatu. Contoh saja Pujiyono, seorang ojek online dari Jakarta yang langsung menerjang ramainya Jalan Pantura hingga Alas Roban, Batang, Jawa Tengah tepat setelah bekerja.
Alasannya sederhana, hanya ingin berkendara ditemani angin sepoi-sepoi sembari mampir minum es kelapa agar mudik dengan damai.
“Saya habis kerja langsung pulang kampung. Habis kencang-kencangan di Jalur Pantura, mampir ke Alas Roban istirahat minum kelapa, cuacanya juga sejuk jadi saya senang,” katanya.
Sama dengan Pujiyono, pemudik asal Jakarta, Ari, langsung mengendarai sepeda motornya jam 02.00 WIB dini hari agar bisa merasakan jalan pintas yang sepi sebelum mengalami macetnya jalanan menuju Kota Solo.