Jakarta (ANTARA) - Sudah cukup penantian panjang masyarakat Indonesia menahan beratnya rindu, tak bertemu keluarga di kampung halaman.
Pandemi COVID-19 benar-benar membuat mereka larut dalam kesedihan akibat tak bisa berjabat tangan langsung untuk saling bermaaf-maafan ataupun sekadar menikmati hangatnya opor ayam dengan sayur labu siam.
Baca juga: Menhub minta maaf apabila penyelenggaraan mudik Lebaran belum penuhi harapan
Dua tahun terasa begitu lama dan berat. Berbagai larangan pembatasan aktivitas dikeluarkan oleh pemerintah agar tak ada lagi korban jiwa yang dihabisi oleh virus SARS-CoV-2. Tidak hanya itu, Shalat Id ditiadakan dan setiap pintu rumah tertutup rapat.
Hanya ada keheningan dan kehampaan pada hari Lebaran di dua tahun itu. Untungnya, Indonesia sudah mengenal berbagai macam aplikasi yang dapat menyatukan ruang dan waktu, sehingga semua orang dapat saling melepas rindu dan berbagi sapa meski dari balik layar.
Memasuki tahun ketiga, dengan budaya gotong royong, semua pihak berhasil mengendalikan pandemi. Kini, kegiatan mudik sudah diperbolehkan kembali. Pemerintah bahkan melalui Kementerian Perhubungan berhasil memprediksi setidaknya sekitar 80 juta warga Indonesia mengikuti mudik pada tahun 2022.