London (ANTARA) - Harga minyak memperpanjang kenaikan pada Kamis, di tengah kekhawatiran pasokan setelah Uni Eropa menyusun rencana sanksi baru terhadap Rusia, termasuk embargo minyak mentah dalam enam bulan, mengimbangi kekhawatiran atas permintaan China yang lebih lemah.
Harga minyak mentah berjangka Brent menguat 36 sen atau 0,3 persen, menjadi diperdagangkan di 110,50 dolar AS per barel pada pukul 08,25 GMT. Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 11 sen atau 0,1 persen, menjadi diperdagangkan di 107,92 dolar AS per barel.
Baca juga: Harga minyak lanjutkan kenaikan setelah berita larangan minyak Rusia dari UE
Kedua harga acuan menguat lebih dari lima dolar AS per barel pada Rabu (4/5/2022).
Usulan sanksi, yang membutuhkan dukungan suara bulat oleh 27 negara Uni Eropa, juga mencakup penghentian impor produk olahan Rusia pada akhir 2022, dan larangan semua pengiriman dan layanan asuransi untuk pengangkutan minyak Rusia.
"Pasar minyak belum sepenuhnya mempertimbangkan potensi embargo minyak Uni Eropa, jadi harga minyak mentah yang lebih tinggi diharapkan pada bulan-bulan musim panas jika itu dipilih menjadi undang-undang," kata Kepala Riset Pasar Minyak Rystad Energy, Bjørnar Tonhaugen.