New York (ANTARA) - Harga minyak melonjak pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena Uni Eropa, blok perdagangan terbesar di dunia, menjabarkan rencana untuk menghentikan impor minyak Rusia, meningkatkan kekhawatiran tentang ketatnya pasar lebih lanjut ketika negara-negara tersebut memburu pasokan yang memadai.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli melambung 5,17 dolar AS atau 4,9 persen, menjadi menetap di 110,14 dolar AS per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juni bertambah 5,4 dolar AS atau 5,3 persen, menjadi ditutup di 107,81 dolar AS per barel.
Baca juga: Harga minyak menetap lebih tinggi didorong kekhawatiran pasokan
Kontrak acuan minyak mentah terus meningkat selama dua bulan terakhir setelah invasi Moskow ke Ukraina. Sampai saat ini, Uni Eropa enggan untuk sepenuhnya memotong impor minyak dan gas Rusia, dan rencananya masih tidak menyarankan larangan penuh untuk semua anggota Uni Eropa.
Eropa mengimpor sekitar 3,5 juta barel minyak dan produk minyak Rusia setiap hari, dan juga bergantung pada pasokan gas Moskow.
"Persediaan sangat ketat, jadi dengan latar belakang ini, ketika Anda berbicara tentang larangan ini, ada banyak pertanyaan tentang bagaimana (Eropa) akan megatasi," kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group.