Di dalam Ruang ImersifA, pengunjung dapat menikmati pertunjukan dengan duduk maupun berdiri selama mematuhi protokol kesehatan seperti mengenakan masker dan menjaga jarak. Sebelum masuk ke ruangan, pengunjung akan diberi pelindung alas kaki sehingga lantai ruangan tidak kotor mengingat video mapping bergerak hingga ke lantai.
"Saya suka mengamati pengunjung. Tadi masih sopan-sopan, kalau yang kemarin-kemarin ada yang ekspresif, ada anak kecil melihat ikan, dia ikut berenang-renang. Pokoknya macam-macam. Tidak apa-apa, sih, sebenarnya kami nggak melarang mereka. Ini area untuk mengungkapkan ekspresi kan, ruang imajinasi, ya, terserah orang mau berimajinasi seperti apa," cerita Nusi.
Nusi berpendapat bahwa pada dasarnya museum juga memiliki korelasi yang kuat untuk menggenjot potensi sektor pariwisata. Sejak dibuka kembali usai tutup beberapa waktu karena pandemi COVID-19, Nusi mengatakan tingkat antusiasme masyarakat yang berkunjung mulai tinggi, terutama jika Museum Nasional menghadirkan acara-acara khusus.
Ruang ImersifA sendiri sejak dibuka gratis pada pekan lalu (2/4) usai peresmian, Nusi mengatakan terjadi animo yang tinggi dari masyarakat yang berkunjung ke Ruang ImersifA, bahkan terbagi hingga 10 kali sesi dalam sehari.
Kehadiran wahana baru Ruang ImersifA diharapkan dapat membantu pengunjung, terutama generasi muda, agar mendapatkan pengetahuan budaya dengan cara yang menyenangkan sehingga memiliki kesadaran dan pemahaman terhadap kekuatan budaya Indonesia.
"Saya, sih, berharap Ruang ImersifA ini bisa menjadi ruang imajinasi untuk pengunjung, bisa menyenangkan hati pengunjung, membuat mereka bahagia. Keluar dari sini mereka gembira," pungkas Nusi.
Spektrum - Belajar sejarah dengan berkelana di Ruang ImersifA Museum Nasional
Sabtu, 9 April 2022 8:08 WIB