New York (ANTARA) - Harga minyak naik tajam lebih dari tiga persen pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena investor khawatir tentang pasokan yang lebih ketat karena meningkatnya kematian warga sipil di Ukraina.
Kekhawatiran itu menyusul meningkatnya tekanan terhadap negara-negara Eropa untuk menjatuhkan lebih banyak sanksi pada sektor energi Rusia.
Baca juga: Harga minyak naik dipicu kekhawatiran pasokan saat pembicaraan Iran terhenti
Patokan global minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juni melonjak 3,14 dolar AS atau 3,0 persen, menjadi menetap di 107,53 dolar AS per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Mei bertambah 4,01 dolar AS atau 4,0 persen, menjadi ditutup di 103,28 dolar AS per barel.
Perdagangan bergejolak dengan kedua kontrak acuan menguat setelah turun lebih dari satu dolar AS.
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin dan pendukungnya akan "merasakan konsekuensi" dari peristiwa di Bucha, di luar ibu kota Kyiv, di mana kuburan massal dan mayat terikat ditembak dari jarak dekat ditemukan.
Harga minyak melonjak didorong prospek lebih banyak sanksi baru kepada Rusia
Selasa, 5 April 2022 7:54 WIB