Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan kasus harian COVID-19 telah menurun tajam hingga 97 persen pada saat ini dibanding momentum puncak kasus COVID-19 varian Omicron beberapa bulan lalu.
“Kondisi dan situasi pandemi COVID-19 hingga hari ini juga dalam kondisi yang begitu baik. Bila dilihat secara nasional dalam waktu kurang dari tiga bulan ini kasus harian telah menurun sangat tajam hingga 97 persen dari puncak kasus,” kata Luhut, yang juga Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali, di Kantor Presiden usai rapat terbatas evaluasi PPKM di Jakarta, Senin.
Selain kasus harian atau kasus baru COVID-19, total kasus aktif COVID-19 di Indonesia juga menurun hingga 83 persen dari puncak kasus COVID-19 varian Omicron. Dengan begitu, total kasus aktif COVID-19 saat ini berada di bawah 100 ribu kasus.
Luhut juga memaparkan beberapa indikator pengendalian COVID-19 lainnya seperti keterisian tempat tidur di rumah sakit (RS) atau “Bed Occupancy Ratio (BOR)” yang saat ini hanya sebesar enam persen. Hal itu diperoleh karena per April 2022, tingkat pasien rawat inap menurun hingga 85 persen.
“‘Positivity Rate’ (tingkat penularan) yang di bawah standar WHO (Badan PBB soal Kesehatan Dunia) yakni empat persen. Jumlah orang yang meninggal pun turun tajam hingga 88 persen dibandingkan puncak kasus Omicron yang lalu,” kata Luhut.
Dari sejumlah indikator tersebut, kata Luhut, pemerintah menyimpulkan kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia terkendali.
“Terkendalinya varian omicron menyebabkan pemulihan ekonomi mampu dijaga dengan baik. Meskipun sempat menurun tetapi pemulihan ekonomi Indonesia dapat bangkit dengan cepat dan menunjukkan tren yang sangat positif sejak akhir Januari 2022,” ucap Menko Luhut.