Cirebon (ANTARA) - Kasi Sidik Laka Subditlaka Ditgakkum Korlantas Polri AKBP Tri Yulianto mengatakan pihaknya menggunakan "3D laser scanning" untuk mengetahui penyebab kecelakaan lalu lintas di Jalur Pantai Utara (Pantura) Cirebon, Jawa Barat, yang mengakibatkan enam orang tewas.
"Kita gunakan '3D laser scanning' (untuk olah TKP kasus kecelakaan maut)," kata AKBO Tri di Cirebon, Senin, saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan maut tersebut.
Baca juga: 6 orang tewas akibat kecelakaan di pantura Cirebon
Menurutnya penggunaan alat tersebut, upaya untuk membantu penyidik dalam menganalisa kasus kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan enam orang meninggal dunia.
Karena kata Tri, penggunaan alat tersebut sangat dibutuhkan, apalagi semua orang yang berada di dalam minibus Toyota Avanza G 1031 CC dinyatakan tewas.
Penggunaan alat itu juga bisa memberikan petunjuk, apakah kecelakaan tersebut dikarenakan faktor manusia, kendaraan, jalan maupun lingkungan, semuanya bisa dicari tahu.
"Tujuannya untuk membantu penyidik dalam rangka menganalisa penyebab terjadinya kecelakaan, baik dari faktor manusianya, kendaraan, jalan, dan lingkungan," tuturnya.
Namun, Tri belum memberikan keterangan secara pasti penyebab kecelakaan, karena menurut dia, kasus tersebut sedang dalam proses penyelidikan terlebih dahulu.
Ia juga belum bisa memperkirakan berapa kecepatan minibus saat terjadi kecelakaan, akan tetapi yang pasti persneling kendaraan tersebut berada paling tinggi.
"Untuk persneling ada di gigi lima. Tapi kami belum bisa sampaikan berapa kecepatannya, karena harus diteliti terlebih dahulu," katanya.
Baca juga: 229 orang tewas akibat kecelakaan di Cirebon sepanjang 2021
Polisi gunakan "3D laser scanning" ketahui kecelakaan maut Cirebon
Senin, 4 April 2022 16:59 WIB