Pelaku pasar telah mengkhawatirkan pasokan global sejak invasi Rusia ke Ukraina pada akhir Februari. Sanksi yang dikenakan pada Rusia atas invasi tersebut mengganggu pasokan minyak dan mendorong harga minyak ke hampir 140 dolar AS per barel, tertinggi dalam sekitar 14 tahun.
Baca juga: Minyak maju mundur jelang pertemuan negara konsumen tentang rilis stok
Pada Kamis (31/3/2022), Biden mengumumkan pelepasan 1 juta barel per hari (bph) minyak mentah selama enam bulan dari Mei, yang pada 180 juta barel adalah rilis terbesar yang pernah ada dari Cadangan Minyak Strategis (SPR) AS.
Pada Jumat (1/4/2022), negara-negara anggota Badan Energi Internasional berkomitmen untuk pelepasan minyak terkoordinasi lainnya dalam pertemuan luar biasa, menurut kementerian industri Jepang.
Namun, "ketika Anda melihat rilis dari SPR, masih ada banyak pertanyaan tentang bagaimana mereka akan mengeluarkan semua minyak itu dari sana," kata Flynn. "Kita harus menunggu dan melihat."
Sementara itu, raksasa energi milik negara Rusia Gazprom mengatakan pada Minggu (3/4/2022) bahwa pihaknya terus memasok gas alam ke Eropa melalui Ukraina sejalan dengan permintaan dari konsumen Eropa.
Baca juga: Harga minyak turun karena AS pertimbangkan rekor lepas cadangan strategis