"Itulah yang pandangannya luas, mata memandang juga bebas, belum ada polusi pencahayaan, makanya kami putuskan melihat dari Pulau Karya di sana," kata Ahmad.
Ahmad mengatakan, sudah empat sampai lima tahun terakhir pemantauan hilal dilakukan dari Pulau Karya karena hasilnya lebih bagus ketika langitnya bersih dan tidak tertutup awan.
Dia menambahkan, metode rukyatul hilal dalam penentuan awal Ramadhan amat dipengaruhi oleh cuaca. "Terkadang tertutup mendung, memang situasinya, segala macam (mempengaruhi hasil pemantauan)," kata Achmad.
Baca juga: BMKG Bandung pastikan hilal belum terlihat di Subang