Bandung (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung menyatakan hilal awal bulan Syawal belum terlihat oleh tim Stasiun Geofisika Bandung yang melakukan pengamatan pertama di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa.
Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan pihaknya melakukan pemantauan hilal itu bersama dengan BHRD Provinsi Jawa Barat. Menurut Rahayu, tinggi hilal Selasa ini masih minus sehingga tak teramati.
"Sekarang tinggi hilal masih minus empat jadi tidak mungkin hilal teramati," kata Teguh Rahayu.
Sedangkan menurutnya pada Rabu (12/5) di Stasiun Geofisika Bandung hilal akan teramati dengan potensi sedang hingga besar jika cuaca cerah, terutama di ufuk sebelah barat.
"Kalau besok (Rabu, 12/5) tinggi hilal 5 derajat jadi kemungkinan teramati," kata dia.
Menurut dia, masyarakat luas dapat ikut mengamati hilal penentu awal bulan Syawal 1442 Hijriah pada hari Rabu (12/5) petang secara langsung secara daring dengan mengakses laman media.bmkg.go.id.
"Untuk mengawali bulan Syawal 1442 Hijriah, dimohon umat Islam menunggu hasil keputusan sidang isbat yang akan diumumkan pada tanggal 11 Mei 2021 malam," katanya,
Stasiun Geofisika Bandung mengucapkan selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah. "Pastikan informasi bersumber dari BMKG yang disebarluaskan melalui kanal komunikasi resmi yang terverifikasi," ujarnya.
Baca juga: Tim hisab dan rukyat tidak melihat hilal di Jayapura
Baca juga: BMKG prediksi 12 Mei masih masuk bulan Ramadhan
Baca juga: BMKG pantau hilal awal Syawal 1442 H selama dua hari