New York (ANTARA) - Harga minyak melonjak pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah data menunjukkan penurunan persediaan minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei bertambah 3,58 dolar AS atau 3,4 persen, menjadi menetap di 107,82 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Baca juga: Minyak berbalik naik di tengah pasokan ketat dan prospek sanksi
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei terangkat 3,22 dolar AS atau 2,9 persen, menjadi ditutup pada 113,45 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan pada Rabu (30/3/2022) bahwa persediaan minyak mentah negara itu turun 3,4 juta barel selama pekan yang berakhir 25 Maret. Analis yang disurvei oleh S&P Global Commodity Insights memperkirakan publikasi EIA menunjukkan penurunan 1,7 juta barel dalam persediaan minyak mentah.
Menurut EIA, total persediaan bensin motor meningkat 0,8 juta barel pekan lalu, sementara persediaan bahan bakar sulingan meningkat 1,4 juta barel.