Strategi dan tantangan
Bermain di bisnis yang masuk pada kategori segmentasi khusus cukup mendatangkan tantangan bagi Batiksoul. Guruh mengatakan merek gitarnya harus bisa berinovasi dalam segi model agar tidak menimbulkan kebosanan bagi kolektor atau pengguna.
Tak hanya itu, Guruh juga harus mampu mempertahankan kualitas dari gitar buatannya. Sebab, di era digital dan sosial media, kesalahan kecil pun bisa menjadi besar dan akan berdampak pada penjualan.
Baca juga: Gitar "Black Beauty" Les Paul Dilelang
Sejak awal berdiri, Batiksoul sudah berjualan secara online baik melalui e-commerce ataupun website. E-commerce yang digunakan juga khusus para kolektor dan musisi.
Batiksoul juga memiliki strategi pasar lain, yakni menggandeng mitra resmi di tiap negara serta mempekerjakan musisi di luar negeri sebagai sambung lidah dari Batiksoul.
"Nanti mereka menyarikan pembeli di sana, itu lebih cepat daripada kita masuk ke authorized dealer. Kita juga ingin lebih banyak main di konsep dan model, memperbanyak portfolio model, pameran, karena semakin banyak dikenal, semakin tinggi value brand-nya," jelas Guruh.
Sebagai bagian dari Usaha Kecil Menengah (UKM) yang sudah memiliki nama di luar negeri, Guruh berharap masyarakat semakin menyukai produk dalam negeri karena kualitasnya tidak kalah dengan luar negeri.
Batiksoul, gitar batik kelas dunia dari Indonesia
Oleh Maria Cicilia Sabtu, 26 Maret 2022 14:20 WIB