Pandemi COVID-19 yang terjadi sejak tahun 2020, mempengaruhi di hampir semua industri. Para eksportir kesulitan untuk mengirim barang ke luar negeri lantaran kenaikan harga pengiriman yang mencapai 1.000 persen.
Akan tetapi, Guruh mengatakan bahwa ekspor gitarnya ke luar negeri tidak terlalu berpengaruh dengan harga pengiriman barang meski terdapat kenaikan. Menurut Guruh, kenaikan tersebut hanya berkisar antara 20-30 persen saja lantaran produknya masuk kategori ritel.
Baca juga: Gitar John Lennon yang Lama Hilang Akan Dilelang
Penjualan Batiksoul ke pasar luar negeri justru meningkat saat pandemi. Guruh mengatakan pada tahun 2020-2021, permintaan gitar terus berdatangan khususnya dari musisi yang menerapkan sistem bekerja dari rumah.
"Kelas gitar itu kan ada segmen-segmennya sendiri, kalau bagi orang luar negeri mungkin enggak terasa bagi mereka karena mereka sudah biasa dengan barang-barang seperti ini, beda dengan yang target marketnya menengah ke bawah," kata Guruh.
Akan tetapi, untuk penjualan di pasar lokal malah menurun tajam. Menurut Guruh, musisi Indonesia sangat terdampak dengan pandemi COVID-19.
"Market lokal kita merosot tajam. Ada perbedaan dari segi pendapatan juga kan dengan musisi luar negeri. Kalau yang keluar malah naik karena target kita kan kolektor," ujarnya.