Dia mengatakan dalam reses di sejumlah tempat di daerah pemilihannya di Kabupaten Bandung Barat tersebut, masyarakat mengadu kepada dirinya mengenai kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng, khususnya yang dikeluhkan para ibu sampai pelaku UMKM di bidang kuliner.
"Jadi masalah kenaikan harga minyak goreng ini terjadi sejak akhir tahun lalu. Setelah harganya ditekan sampai Rp14 ribu per liter, persediaannya malah langka di pasaran. Lalu sekarang harganya kembali naik seperti semula walaupun persediaan melimpah," kata dia.
Menurut dia ketidakjelasan dalam tata kelola distribusi minyak goreng ini akhirnya menyulitkan masyarakat, terutama pelaku UMKM yang menggunakan minyak goreng dalam usahanya.
Baca juga: DPRD Jabar Pantau Harga Kebutuhan Pokok
Selain itu, pihaknya juga menerima keluhan masyarakat mengenai kenaikan harga kedelai yang sempat mempengaruhi usaha perajin tahu dan tempe sampai isu kenaikan harga daging sapi dan kelangkaan gula pasir yang juga sempat terjadi.
Kemudian kekhawatiran masyarakat akan kenaikan harga bumbu dan sayuran yang biasanya terjadi menjelang Bulan Suci Ramadhan sehingga pemerintah diminta proaktif menyelesaikan permasalahan pangan ini di lapangan.
Baca juga: DPRD Jabar: UPTD Pengawasan Ketenagakerjaan Tasikmalaya kekurangan tenaga pengawas