Antarajabar.com - DPRD Provinsi Jawa Barat melalui Komisi II memantau langsung harga kebutuhan pokok di sejumlah daerah untuk mengetahui harga maupun ketersediaan stok barang pokok tersebut saat Bulan Suci Ramadhan 1438 Hijriah/2017 Masehi.
"Teman-teman di Komisi II sudah `turun gunung` ke pasar-pasar di sejumlah daerah sejak beberapa hari sebelum puasa terkait harga sembako di Jawa Barat," kata Ketua DPRD Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari, di Bandung, Selasa.
Ineu memerintahkan kepada Komisi II DPRD Jawa Barat akan memantau langsung ke pasar saat mereka melakukan bertugas ke daerah.
"Jadi saya perintahkan agar teman-teman di Komisi II untuk mampir ke pasar, memantau harga-harga seperti cabai, bawang, sayur mayur, daging dan kebutuhan pokok lainnya," kata dia.
Ia berharap Pemerintah Provinsi Jawa Barat bisa melaksanakan operasi pasar murah untuk menekan kenaikan harga kebutuhan pokok.
"Segera laksanakan OP (operasi pasar) untuk masyarakat karena saya yakin itu akan sangat membantu sekali warga," kata dia.
Sementara itu, Anggota Komisi II DPRD Jawa Barat Abdul Muiz mengatakan sejak sepekan sebelum Bulan Suci Ramadhan dirinya sudah berkeliling ke sejumlah pasar yang ada di Provinsi Jawa Barat.
"Kita berkeliling ke pasar-pasar untuk memastikan harga kebutuhan pokok jangan sampai terjadi lonjakan yang tinggi karena momentum menjelang puasa dan lebaran itu sering terjadi kenaikan harga yang tinggi, ini yang harus kami waspadai," kata dia.
Menurut dia, berdasarkan pantauannya kenaikan harga kebutuhan pokok di wilayah Jawa Barat masih wajar.
"Daging (sapi) kita masih wajar, masih di angka Rp100 ribu dan Rp80 sampai 90 untuk yang beku," kata dia.
Abdul menuturkan sejumlah pasar yang dikunjungi oleh dirinya adalah pasar tradisional di Kabupaten Garut, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bandung.