Bandung (ANTARA) - Anggota Komisi II DPRD Jawa Barat Sri Dewi Anggraini berharap industri tekstil di Jawa Barat juga menjadi fokus pemerintah, termasuk pemerintah pusat untuk bisa bangkit.
Pasalnya dia melihat, dengan turun tangannya pemerintah pusat untuk membantu raksasa tekstil Indonesia Sritex pasca dilantiknya Presiden Prabowo Subianto, merupakan hal yang sangat positif dan bisa memberikan stimulus pada perekonomian Jabar.
"Ini memberikan kita memiliki energi positif. Mudah-mudahan industri tekstil yang lain bisa mendapat fokus juga untuk bisa kita bantu bangkit kembali. Kalau tidak bisa bangkit kembali mudah-mudahan tumbuh lagi yang baru," ujar Sri di Bandung, Kamis.
Disebutkan oleh Sri, sektor industri tekstil memang sangat terpukul, mulai dari nilai upah yang terkadang oleh para pengusaha dinilai kurang kompetitif akhirnya menyebabkan mereka mencari opsi alternatif pindah lokasi, yang imbasnya pada perekonomian Jabar.
Kemudian, ada wacana peningkatan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) jadi 12 persen, hingga target pertumbuhan ekonomi negara 8 persen menyebabkan Jabar beserta unsur-unsur di dalamnya harus berjibaku mencari jalan keluar.
"Terlebih masuknya barang impor yang belum bisa terkontrol oleh kita, terutama fashion baik produksi baru dan juga yang bekas, ini walaupun bukan satu-satunya, tapi menjadi penyebab yang cukup besar dalam membuat lesunya industri tekstil Jawa Barat," kata Sri.
Sebagai salah satu jalan keluar, Sri mengatakan DPRD Jawa Barat akan beraudiensi dengan kalangan pengusaha untuk mencari solusi-solusi yang memungkinkan agar industri di Jabar bertahan.
"Dalam waktu dekat kami akan beraudiensi dengan pengusaha terkait ini. Agar industri bisa tetap bertahan di Jabar dan tidak pindah. Sehingga harus dicari jalan keluarnya," ujar Sri.
Legislator harap industri tekstil Jabar juga jadi fokus untuk bangkit
Jumat, 13 Desember 2024 23:58 WIB