"Dan masyarakat utamanya mengaku kesulitan mendapat minyak goreng sampai harus antre, apalagi harganya sekarang kembali naik di pasaran," kata dia.
Tobias mengatakan masyarakat berharap pemerintah segera turun tangan menyelesaikan permasalahan kebutuhan pokok di pasaran ini.
Selain itu pemerintah juga mencari solusi jangka panjang jangan sampai masalah harga dan ketersediaan kebutuhan pokok ini terulang setiap tahunnya.
Baca juga: DPRD Kalteng kaji banding ke Jabar dukung peningkatan kualitas kesehatan
"Kami berupaya mendesak pemerintah daerah untuk lebih gencar menggelar pasar murah atau operasi pasar. Kemudian harus lebih merata sehingga warga pelosok pun mendapat manfaatnya," ujar Tobias.
Ia menuturkan pemerintah pun harus membuat perencanaan jangka panjang untuk mengatasi permasalahan pangan di dalam negeri seperti untuk kedelai yang sebagian masih didapat secara impor dari negara lain, seharusnya diupayakan untuk bisa ditanam di dalam negeri.
"Jika kita bisa mandiri dengan memproduksi pangan di dalam negeri maka negara ini tidak usah tergantung lagi dengan impor. Kemudian tata kelola pertanian atau peternakan kita pun harus dibenahi supaya kenaikan dan penurunan harga dapat lebih dikendalikan," kata Tobias.
Baca juga: Masyarakat keluhkan kelangkaan minyak goreng saat reses DPRD Jawa Barat