Menurut dia, kondisi lapangan belum berubah, konsumen masih kesulitan mencari minyak goreng, pasokan di pasar maupun ritel begitu cepat habis, sementara Kementerian Perdagangan (Kemendag) masih menyakini bahwa suplai ke lapangan sudah menggelontor banyak.
"Jadi di lapangan tidak ada, Kemendag bilang sudah 72 juta liter, kamarana (kemana) itu," katanya.
Iendra menilai kementerian masih mempercayai data yang berasal dari para produsen namun Jawa Barat yang dikatakan mendapat guyuran puluhan juta liter pun masih kesulitan.
Baca juga: Disperindag Jabar gandeng Aprindo terkait penyaluran 11 juta liter minyak goreng
"Kami meminta bantuan teman-teman kabupaten/kota meninjau ke distributor ada atau tidak. Kami ingatkan terus kabupaten/kota melakukan pengecekan itu," katanya.
Akan tetapi, kata Iendra, kabupaten/kota mengakui bahwa untuk memantau langsung ke gudang distributor bukan perkara mudah. Sejumlah daerah mengakui berhasil mendapatkan data, sisanya menyerah.
Baca juga: Stok minyak goreng melimpah, HET tak dicabut, kata Mendag