Purwakarta (ANTARA) - Para petani di Desa Salem, Kecamatan Pondoksalam Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, kesulitan untuk mengairi areal sawahnya karena aliran sungai di daerah tersebut dibendung untuk kepentingan perusahaan yang memproduksi listrik.
“Para petani banyak yang mengeluh tidak bisa 'nyawah' karena sudah dua bulan tidak ada air. Penyebabnya, aliran Sungai Ciherang dibendung untuk dialirkan ke perusahaan listrik,” ujar Kepala Desa Salem, Epet, di Purwakarta, Rabu.
Sedikitnya terdapat puluhan hektare di desa itu yang kekeringan akibat aliran sungai dibendung oleh perusahaan yang memproduksi listrik untuk dijual ke PLN.
Namun jika ditotal, keseluruhan desa di Kecamatan Pondoksalam ada sekitar 100 hektare sawah yang kering.
“Sekarang saja masih ada hujan air surut dan tidak sampai ke sawah. Apalagi nanti musim kemarau pasti lebih parah,” ujarnya.
Epet menjelaskan terdapat proyek kincir air milik seorang pengusaha asal Jakarta. Listrik yang dihasilkan kemudian dijual ke PLN.
Sementara sawah sudah duluan, ada jauh sebelum proyek tersebut berdiri. Selain itu sawah dikelola oleh warga setempat, sedangkan proyek kincir milik perusahaan dari luar daerah.
Petani di Purwakarta sulit air akibat proyek pembangkit listrik
Rabu, 9 Maret 2022 16:24 WIB