Melbourne (ANTARA) - Harga minyak melonjak lebih dari dua dolar AS ke level tertinggi baru tujuh tahun di perdagangan Asia pada Selasa pagi, setelah Moskow memerintahkan pasukan ke dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur, meningkatkan krisis yang para pemimpin barat telah diperingatkan dapat memicu perang.
Pejabat AS dan Eropa mengutuk tindakan tersebut, tetapi seorang pejabat pemerintahan Biden mengatakan tindakan militer Rusia belum merupakan invasi yang akan memicu paket sanksi yang lebih luas.
Baca juga: Harga minyak naik karena kebuntuan Rusia-Barat khawatirkan pasar yang ketat
Harga minyak mentah berjangka Brent bertambah 2,10 dolar AS atau 2,2 persen, menjadi diperdagangkan di 97,49 dolar AS per barel pada pukul 01.32 GMT, menambah kenaikan 2,0 persen pada Senin (21/2/2022). Pada Selasa pagi, Brent mencapai 97,66 dolar AS per barel, tertinggi sejak September 2014.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS melonjak 3,25 dolar AS atau 3,6 persen, menjadi diperdagangkan di 94,32 dolar AS per barel versus penyelesaian Jumat (18/2/2022). Pasar AS ditutup pada Senin (21/2/2022) untuk hari libur umum.
Menanggapi gerakan pasukan Rusia setelah Moskow mengakui dua wilayah yang memisahkan diri sebagai negara merdeka, Presiden Ukraina Volodymir Zelensky menuduh Rusia melanggar wilayah kedaulatan Ukraina, dalam pidatonya kepada negara itu Selasa pagi.
Harga minyak naik di tengah meningkatnya kekhawatiran konflik atas Ukraina
Selasa, 22 Februari 2022 10:02 WIB