Sementara itu, Kepala Badan Energi Internasional (IEA) Fatih Birol mendesak OPEC+, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan produsen sekutu, untuk menutup kesenjangan antara kata-kata dan tindakannya.
Kekurangan dalam produksi OPEC+ dan kekhawatiran kapasitas cadangan kemungkinan akan membuat pasar minyak tetap ketat dan harga bisa mencapai 125 dolar AS per barel pada awal kuartal kedua tahun ini, kata JP Morgan Global Equity Research.
Baca juga: Harga minyak tergelincir di Asia tertekan kekhawatiran inflasi tinggi AS