Beijing (ANTARA) - Harga minyak turun di perdagangan Asia pada Jumat pagi, karena inflasi AS yang tinggi memicu kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga yang agresif ketika investor menunggu hasil pembicaraan AS-Iran yang dapat mengarah pada peningkatan pasokan minyak mentah global.
Minyak mentah berjangka Brent tergelincir 40 sen atau 0,4 persen, menjadi diperdagangkan di 91,01 dolar AS per barel pada pukul 01.40 GMT. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS turun 25 sen atau 0,3 persen menjadi diperdagangkan di 89,63 dolar AS per barel.
Baca juga: Harga minyak stabil di tengah prospek kenaikan suku bunga Fed yang agresif
Harga minyak acuan juga sejalan untuk penurunan mingguan pertama mereka setelah tujuh kenaikan mingguan berturut-turut, meskipun kedua kontrak sebelumnya naik ke level tertinggi tujuh tahun.
"Reli harga minyak mentah akhirnya kehabisan tenaga karena optimisme meningkat bahwa pembicaraan kesepakatan nuklir Iran menuju ke arah yang benar dan ketika dolar menguat karena pasar uang mulai mempertimbangkan kenaikan suku bunga Fed yang sangat besar," kata Edward Moya, analis pasar senior. di broker OANDA.
"Pasar minyak masih sangat ketat, tetapi kelelahan dalam reli harga minyak mentah telah terjadi. Jika dolar terus menguat, harga minyak bisa terus turun lebih jauh."
Harga minyak tergelincir di Asia tertekan kekhawatiran inflasi tinggi AS
Jumat, 11 Februari 2022 9:54 WIB