New York (ANTARA) - Harga minyak relatif stabil pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena pasar mempertimbangkan kemungkinan kenaikan suku bunga yang agresif dan tidak terduga selama kenaikan permintaan energi yang lebih curam, serta penurunan mingguan mengejutkan dalam persediaan minyak mentah AS.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April turun tipis 14 sen atau 0,2 persen, menjadi menetap di 91,41 dolar AS per barel, setelah naik lebih dari 1,0 persen di awal perdagangan.
Baca juga: Harga minyak beragam di sesi Asia, investor bidik pembicaraan nuklir AS-Iran
Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS menguat 22 sen atau 0,3 persen, menjadi ditutup di 89,88 dolar AS per barel, setelah naik lebih dari dua dolar AS di awal sesi.
"Laporan inflasi panas mengirim dolar lebih tinggi, yang secara tentatif menyeret turun komoditas," termasuk harga minyak, kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.
Namun, fundamental pasar minyak "tetap sangat ketat dan tanpa perubahan segera pada prospek itu, harga minyak mentah tampaknya siap untuk naik lebih tinggi," katanya.
Harga minyak stabil di tengah prospek kenaikan suku bunga Fed yang agresif
Jumat, 11 Februari 2022 8:42 WIB