"Pasar minyak mungkin melihat koreksi nyata jika kesepakatan nuklir Iran-AS disetujui atau ekuitas global jatuh lebih jauh di tengah kekhawatiran atas inflasi dan kebijakan moneter yang lebih ketat oleh bank sentral," katanya.
Baca juga: Harga minyak naik ke tertinggi 7 tahun di tengah ketegangan Rusia-Ukraina
Para manajer portofolio masih bullish tentang prospek minyak. Tapi harga telah naik lebih dari 30 persen dalam waktu kurang dari tiga bulan dan ada kekhawatiran tentang kenaikan inflasi serta suku bunga, mendorong para fund manager mengambil beberapa keuntungan minggu lalu.
Investor juga mengamati pembicaraan antara Amerika Serikat dan Iran. Menteri luar negeri Iran mengatakan Iran "sedang terburu-buru" untuk mencapai kesepakatan cepat dalam pembicaraan nuklir di Wina, asalkan kepentingan nasionalnya dilindungi.
Saham global turun pada Senin (14/2/2022) di tengah peringatan AS bahwa Rusia dapat segera menyerang Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy meminta warga Ukraina untuk mengibarkan bendera negara di gedung-gedung dan menyanyikan lagu kebangsaan secara serempak pada 16 Februari, tanggal yang oleh beberapa media Barat disebut sebagai kemungkinan awal invasi Rusia.