Bandung (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat (Jabar) mencatat ada 505 pengaduan kasus kekerasan yang masuk ke sejumlah UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak sepanjang 2021.
"Ada permasalahan ekonomi, salah pola asuh anak, kurangnya pemahaman dan pengawasan menjadi sebabnya," kata Bunda Forum Anak Daerah (FAD) Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil dalam keterangan persnya, Kamis.
Baca juga: Pemda diminta tangani komprehensif kasus kekerasan perempuan dan anak
Atalia mengatakan seluruh pengaduan tersebut sudah ditangani melalui koordinasi dengan kabupaten/ kota sesuai pelaporan kasus.
Dari angka tersebut, mayoritas bentuk kekerasan adalah psikis yakni 44 persen. Kemudian disusul kekerasan fisik, KDRT, lalu kekerasan seksual.
Atalia mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berupaya menekan terjadinya tindak kekerasan pada anak, perempuan, dan masyarakat rentan lainnya.
DP3AKB Jawa Barat terima 505 aduan kasus kekerasan perempuan dan anak
Kamis, 10 Februari 2022 9:44 WIB