Bengaluru (ANTARA) - Harga emas relatif stabil di perdagangan Asia pada Jumat pagi dan bersiap untuk kenaikan mingguan karena dolar yang lebih lemah, kekhawatiran atas inflasi yang membandel dan ketegangan di sekitar Ukraina mengangkat permintaan terhadap aset aman emas.
Di pasar spot, emas diperdagangkan di 1.806,86 dolar AS per ounce pada pukul 01.32 GMT. Di sesi sebelumnya harga emas menyentuh 1.804,40 dolar AS karena dolar yang lebih lemah dan sentimen risk-off di pasar ekuitas membantu melawan tekanan dari lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah AS.
Baca juga: Harga emas jatuh 6,2 dolar, namun tetap bertahan di atas level 1.800 dolar
Sementara itu harga emas berjangka AS sedikit menguat 0,2 persen, menjadi diperdagangkan di 1.807,50 dolar AS per ounce. Harga emas telah naik hampir 0,9 persen sejauh minggu ini. Harga emas berjangka tergelincir 6,20 dolar AS atau 0,3 persen sehari sebelumnya.
Indeks dolar yang mengukur unit AS terhadap enam mata uang utama lainnya ditetapkan untuk penurunan mingguan terbesar sejak Maret 2020, mengangkat permintaan untuk emas yang dihargakan dalam greenback di antara pembeli yang memegang mata uang lainnya.
Pertarungan inflasi Federal Reserve (Fed) harus menjadi prioritas utamanya, calon Ketua Fed yang diusung Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada anggota parlemen pada Kamis (3/2/2022), menandakan dukungan untuk poros hawkish dalam kebijakan moneter yang sudah berjalan dengan baik.
Harga emas bakal raih kenaikan mingguan karena dolar melemah, inflasi tinggi
Jumat, 4 Februari 2022 9:38 WIB