Chicago (ANTARA) - Harga emas berjangka berakhir lebih rendah untuk pertama kalinya dalam empat sesi pada Kamis (Jumat pagi WIB), tetapi masih bertahan di atas level kunci 1.800 dolar AS, karena investor menunggu data pekerjaan bulanan AS pada akhir pekan untuk membantu memandu langkah selanjutnya untuk harga logam.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, tergelincir 6,20 dolar AS atau 0,3 persen, menjadi menetap di 1.804,10 dolar AS per ounce. Harga mundur setelah naik 0,5 persen pada Rabu (2/2/2022) ke tingkat penyelesaian tertinggi untuk kontrak teraktif sejak 26 Januari, data FactSet menunjukkan.
Baca juga: Harga emas turun tertekan menguatnya dolar, rapat bank sentral jadi fokus
Pada Rabu (2/2/2022), emas berjangka terdongkrak 8,80 dolar AS atau 0,5 persen menjadi 1.810,30 dolar AS, setelah menguat 5,10 dolar AS atau 0,3 persen menjadi 1.801,50 dolar AS pada Selasa (1/2/2022), dan meningkat 9,80 dolar AS atau 0,6 persen menjadi 1.796,40 dolar AS pada Senin (31/1/2022).
Harga emas bertahan di atas 1.800 dolar AS, karena dolar yang lebih lemah dan sentimen penghindaran risiko (risk-off) di pasar ekuitas membantu melawan tekanan dari lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah AS.
Indeks dolar turun 0,7 persen ke level terendah lebih dari dua minggu terhadap para pesaingnya, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Indeks saham AS juga melemah setelah prospek Facebook memicu kemerosotan di sektor teknologi.
Harga emas jatuh 6,2 dolar, namun tetap bertahan di atas level 1.800 dolar
Jumat, 4 Februari 2022 8:58 WIB