Sementara itu, Direktur Operasional dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta Muhammad Effendi mengatakan saat ini perguruan tinggi harus mulai mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang andal untuk menunjang perkembangan teknologi dalam pembangunan.
"Mahasiswa dan dosen saat ini harus lebih maju, harus mempelajari bagaimana perkembangan teknologi," kata Muhammad Effendi.
Baca juga: GIZ Indonesia dukung Unpar Bandung dirikan pusat studi diaspora
Oleh karena itu, kata Effendi, perjanjian kerja sama tersebut idak hanya soal teori, namun mahasiswa juga akan dilibatkan lebih jauh dalam pengembangan MRT Jakarta dengan sistem pemagangan.
"Dan bukan hanya mahasiswa namun juga dosen bisa datang ke sana untuk mempelajari bagaimana tidak hanya teknologi perkeretaapiannya, tapi juga soal sistemnya yang sudah canggih," kata dia.
Lebih lanjut ia mengatakan selain soal operasional sistem perkeretaapian di MRT Jakarta, mahasiswa Unpar juga akan dilibatkan dalam pengembangan Transit Oriented Development (TOD) yang saat ini sedang digenjot pembangunannya.
"Jadi TOD baru ada di MRT, nantinya area tersebut bisa dibangun untuk area perkantoran, bisnis dan lainnya yang dikelola oleh PT MRT Jakarta," kata dia.
Menurut dia nantinya pembelajaran soal TOD dan teknologi perkeretaapian ini bisa dipelajari oleh dosen dan mahasiswa yang materinya tidak bisa didapatkan di kampus.